Kamis, 17 November 2016

untuk jadi bahan pemikiran kita saja



 

Mengungkap tentang Misteri Manusia Purba

             
   Dalam buku sejarah masih sering kita temui pembahasan tentang masa pra sejarah sekaligus manusia pra sejarah atau lebih dikenal dengan nama manusia purba. sehingga muncul pertanyaan benarkah manusia yang telah menciptakan peralatan batu sampai menemukan api adalah manusia sejenis kera????
Mari kita telaah....
Jika kita kembali pada pengertian pra sejarah menurut Herodotus bahwa sejarah bergerak melingkar diakibatkan keadaan  manusia, maka penemuaan secara arkeologis berupa sisa-sisa kebudayaan bisa memperlihatkan tingkat teknologi yang dikembangkan oleh manusia. Sehingga sangat tidak mungkin jika benda-benda yang dihasilkan merupakan karya manusia berupa kera.
Tetapi di sisi lain banyak pula hasil penemuan para ahli yang mendekatkan pada bukti bahwa nenek moyang manusia  (homo sapiens) dekat sekali dengan spesies kera (simphanse dianggap sebagai kerabat terdekat manusia modern yang masih eksis saat ini : Richard Edward Green; Department of Biomolecular Engineering, University of California-Santa Cruz)
Menurut Green, ada missing link untuk melihat relasi antara simpanse (yang dikatakan kerabat terdekat manusia yang masih eksis hingga sekarang) dengan spesies manusia modern. Ini menjadi sulit diterangkan, sebab tidak sedikit spesies yang sudah punah. "Tapi yang secara luas ahli-ahli sepakati, kerabat terdekat manusia—yang telah mengalami kepunahan— adalah Neandertal," siapakah manusia Neanderthal?
Neanderthal adalah manusia yang muncul secara tiba-tiba 100.000 tahun yang lalu di Eropa dan kemudian menghilang - atau berasimilasi karena melakukan perkawinan dengan ras lain- secara diam-diam dan tiba-tiba 35.000 tahun yang lalu. Satu-satunya perbedaan mereka dengan manusia modern adalah rangka tubuh mereka yang lebih tegap dan volume otaknya yang sedikit lebih besar. Neanderthal adalah suatu ras manusia dan fakta ini diakui oleh hampir semua orang saat ini. Evolusionis telah berusaha dengan keras untuk menampilkan mereka sebagai “spesies primitif”, tetapi semua penemuan menunjukkan bahwa mereka tidaklah berbeda dari seorang lelaki “tegap” zaman sekarang yang sedang berjalan di jalanan
Tokoh terkemuka di bidang ini, Erik Trinkaus, ahli antropologi asal New Mexico University menuliskan: Pembandingan secara rinci sisa-sisa rangka Neanderthal dengan rangka manusia modern telah menunjukkan tidak dijumpainya pada Neanderthal ciri-ciri anatomi yang secara meyakinkan menunjukkan kemampuan gerak, manipulasi, kecerdasan atau berbahasa yang lebih rendah dari manusia modern
Para peneliti masa kini memasukkan manusia Neanderthal ke dalam sub-spesies manusia modern dan memberinya nama “Homo sapiens neandertalensis”. Beragam penemuan mengungkap bahwa bangsa Neanderthal mengubur rekan mereka yang mati, membuat alat-alat musik, dan juga memiliki kesamaan budaya dengan Homo sapiens yang hidup di zaman yang sama. Tepatnya, Neanderthal adalah ras manusia “tegap” yang hilang seiring berjalannya waktu.
Para evolusionis mengerahkan segala daya upaya untuk menampilkan ras Neanderthal sebagai manusia gua primitif.. Ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia. Fosil ini telah membohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun.

Kisahnya pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.

Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.

Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
dari hasil penelitian diatas sudah dapat membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bahwa hubungan nenek moyang manusia dengan manusia purba telah terbantahkan. Bukti-bukti ilmiah yang disajikan oleh kaum evolisionis hampir seluruhnya bisa dipatahkan. Tidak ada makhluk bumi yang mengalami evolusi. Sehingga dapat dipastikan manusia purba itu tidak ada
Nabi Adam Alaihissalam lah yang merupakan manusia penghuni bumi yang pertama yang memiliki kecerdasan di ats makhluk yang disebut sebagai manusia purba.
Wallahualam bishowab
Ditulis dengan mengambil kutipan dari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar