Mengungkap
tentang Misteri Manusia Purba
Dalam buku sejarah masih sering kita
temui pembahasan tentang masa pra sejarah sekaligus manusia pra sejarah atau
lebih dikenal dengan nama manusia purba. sehingga muncul pertanyaan benarkah
manusia yang telah menciptakan peralatan batu sampai menemukan api adalah
manusia sejenis kera????
Mari kita telaah....
Jika kita kembali pada pengertian pra sejarah
menurut Herodotus bahwa sejarah bergerak melingkar diakibatkan keadaan
manusia, maka penemuaan secara arkeologis berupa sisa-sisa kebudayaan bisa
memperlihatkan tingkat teknologi yang dikembangkan oleh manusia. Sehingga
sangat tidak mungkin jika benda-benda yang dihasilkan merupakan karya manusia
berupa kera.
Tetapi di sisi lain banyak pula hasil penemuan
para ahli yang mendekatkan pada bukti bahwa nenek moyang manusia (homo sapiens) dekat sekali dengan spesies
kera (simphanse dianggap sebagai kerabat terdekat manusia modern yang masih
eksis saat ini : Richard Edward Green; Department of Biomolecular Engineering,
University of California-Santa Cruz)
Menurut
Green, ada missing link untuk melihat relasi antara simpanse (yang
dikatakan kerabat terdekat manusia yang masih eksis hingga sekarang) dengan
spesies manusia modern. Ini menjadi sulit diterangkan, sebab tidak sedikit spesies
yang sudah punah. "Tapi yang secara luas ahli-ahli sepakati, kerabat
terdekat manusia—yang telah mengalami kepunahan— adalah Neandertal,"
siapakah manusia Neanderthal?
Neanderthal
adalah manusia yang muncul secara tiba-tiba 100.000 tahun yang lalu di Eropa
dan kemudian menghilang - atau berasimilasi karena melakukan perkawinan dengan
ras lain- secara diam-diam dan tiba-tiba 35.000 tahun yang lalu. Satu-satunya
perbedaan mereka dengan manusia modern adalah rangka tubuh mereka yang lebih
tegap dan volume otaknya yang sedikit lebih besar. Neanderthal adalah suatu ras
manusia dan fakta ini diakui oleh hampir semua orang saat ini. Evolusionis
telah berusaha dengan keras untuk menampilkan mereka sebagai “spesies
primitif”, tetapi semua penemuan menunjukkan bahwa mereka tidaklah berbeda dari
seorang lelaki “tegap” zaman sekarang yang sedang berjalan di jalanan
Tokoh
terkemuka di bidang ini, Erik Trinkaus, ahli antropologi asal New Mexico
University menuliskan: Pembandingan secara rinci sisa-sisa rangka Neanderthal
dengan rangka manusia modern telah menunjukkan tidak dijumpainya pada
Neanderthal ciri-ciri anatomi yang secara meyakinkan menunjukkan kemampuan
gerak, manipulasi, kecerdasan atau berbahasa yang lebih rendah dari manusia
modern
Para peneliti masa kini memasukkan
manusia Neanderthal ke dalam sub-spesies manusia modern dan memberinya nama
“Homo sapiens neandertalensis”. Beragam penemuan mengungkap bahwa bangsa
Neanderthal mengubur rekan mereka yang mati, membuat alat-alat musik, dan juga
memiliki kesamaan budaya dengan Homo sapiens yang hidup di zaman yang sama.
Tepatnya, Neanderthal adalah ras manusia “tegap” yang hilang seiring
berjalannya waktu.
Para evolusionis mengerahkan segala daya
upaya untuk menampilkan ras Neanderthal sebagai manusia gua primitif.. Ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi
dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda.
Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada
priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari
jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
Tatkala para evolusionis tak juga
menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka
melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang
dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia.
Fosil ini telah membohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun.
Kisahnya pada tahun 1912 seorang
ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah
menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat
Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan
tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan
diduga berumur 500.000 tahun.
Rekonstruksi terhadap manusia
Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata
evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar
dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis
doktor tentangnya.
Namun pada tahun 1953, hasil
pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya.
Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang
lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur
beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia
lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium
dokromat agar tampak kuno.
dari hasil penelitian diatas sudah dapat
membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bahwa hubungan nenek moyang manusia dengan
manusia purba telah terbantahkan. Bukti-bukti ilmiah yang disajikan oleh kaum
evolisionis hampir seluruhnya bisa dipatahkan. Tidak ada makhluk bumi yang
mengalami evolusi. Sehingga dapat dipastikan manusia purba itu tidak ada
Nabi Adam Alaihissalam lah yang
merupakan manusia penghuni bumi yang pertama yang memiliki kecerdasan di ats
makhluk yang disebut sebagai manusia purba.
Wallahualam bishowab
Ditulis dengan mengambil kutipan
dari
http://www.atjehcyber.net/2013/08/mana-lebih-dulu-nabi-adam-atau-manusia.html#ixzz4QOh0rKvH
Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID
Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar